Padangsidimpuan,
//portalsumuttabagsel.com||- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Waktu Indonesia Bergerak (WIB) Kota Padangsidimpuan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD pada Senin (25/8/2025).
Ketua DPC WIB Kota Padangsidimpuan, Erik Astrada dalam orasinya mengatakan, aksi ini menuntut kejelasan terkait penggunaan mobil dinas jabatan Wakil Ketua DPRD berinisial RN periode 2019-2024, Toyota Fortuner dengan nomor polisi BB 1660 F, yang mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera, Kota Tebing Tinggi, pada Minggu, 9 Maret 2023.
Lebih lanjut Erik menjelaskan bahwa pihaknya mempertanyakan adanya ketidaksesuaian dalam laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas oleh RN.
“Kami menemukan adanya indikasi ketidaksesuaian antara Surat Perintah Tugas (SPT) dengan Realisasi di lapangan,” ujarnya kepada wartawan.
Kemudian, berdasarkan SPT yang dikeluarkan Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan pada 6 Maret 2023, RN ditugaskan untuk melakukan koordinasi/konsultasi ke kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara terkait mekanisme pembahasan LKPJ kepala daerah tahun anggaran 2022. Dokumen bernomor 07.20/060/704/UP/4.02.5.02.0.00.26.00000/M/3/2023 itu mencatat perjalanan dinas selama empat hari, dari 6 hingga 9 Maret 2023, dengan tujuan Padangsidimpuan-Medan menggunakan mobil dinas.
“Kami menduga bahwa RN melakukan perjalanan dinas ke Medan pada tanggal yang sama menggunakan pesawat dari Pinangsori bukan menggunakan mobil dinas,” jelas Erik.
Anehnya, tambah Erik bukti pertanggungjawaban justru menunjukkan penggunaan mobil dinas. Hal ini juga dikonfirmasi oleh SBH, supir yang bertugas.
“Saat kecelakaan terjadi, mobil tersebut hanya berisikan supir dan seorang PNS Sekretariat DPRD,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPRD Kota Padangsidimpuan, Ruslan Abdul Gani Harahap menyatakan bahwa seluruh anggota DPRD sedang melaksanakan reses di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing-masing.
“Saat ini seluruh anggota DPRD sedang melaksanakan reses, kami akan berkoordinasi dengan pimpinan terkait masalah ini,” katanya singkat sambil meninggalkan awak media.
