Padangsidimpuan,
//portalsumuttabagsel.com||- Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Padangsidimpuan tahun 2024 menggelar rapat koordinasi di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah pada Jumat (9/8/2024).
Pejabat Wali Kota Padangsidimpuan yang diwakili oleh Asisten II, Rahuddin Harahap, SH, MH, memaparkan hasil pengukuran dan penimbangan balita yang mencakup 16.868 balita yang terdaftar.
Rahuddin Harahap, SH, MH, menjelaskan kondisi gizi balita, mencatat bahwa terdapat 1156 balita stunting, 437 balita wasting, 774 balita underweight, dan 425 balita gizi kurang. Prevalensi stunting mencapai 6.85%, atau sebanyak 1156 anak.
“Implementasi intervensi yang bersinergi dalam mencegah stunting lebih lanjut melalui proses pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi yang sesuai untuk semua ibu hamil, balita, dan calon pengantin yang mengalami masalah gizi harus ditekankan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Pauzi, S. Gz, yang menjabat sebagai Satgas Stunting BKKBN Sumatera Utara, menjelaskan bahwa rapat koordinasi ini sebagai kelanjutan dari upaya intervensi stunting sebelumnya pada bulan Juni 2024.
Menurut Pauzi, S. Gz, tujuan dari rapat koordinasi ini adalah agar Pemerintah Kota Padangsidimpuan dapat menindaklanjuti hasil intervensi yang telah dilakukan karena masih terdapat tantangan dalam masalah gizi pada sasaran stunting seperti baduta, balita, ibu hamil, dan calon pengantin.
“Dengan melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah terkait diharapkan dapat bergerak secara bersatu untuk dapat mengurangi angka stunting di Kota Padangsidimpuan pada tahun 2024,” tambahnya.
